Showing posts with label pengalaman psikotes. Show all posts
Showing posts with label pengalaman psikotes. Show all posts

Sunday, 14 May 2017

Tips Wawancara: Bohong saat Wawancara kerja? Apakah ketahuan?

Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.


Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini". Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.

Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah "... conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself". Sedangkan menurut Weiner, "The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point."

Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.

Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang "berbeda", meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.

Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.

Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.

Cocok berbobot

Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan "the right man in the right place".

Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.

Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal ini calon kar-yawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, postur - terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab.

Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.

Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa "Ingin naik pesawat" atau "Ingin ke luar negeri" merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.

Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.

Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.

Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.

Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?

Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2, maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.

Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu.

Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.

Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya data curiculum vitae (CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian Personalia.

Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.

Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.

Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukan operator komputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.

Tuesday, 21 March 2017

Berbagai Macam soal Psikotes yang sering dipakai untuk seleksi karyawan

Berbagai Macam soal Psikotes yang sering dipakai untuk seleksi karyawan


Apa saja jenis tes yang diujikan dalam psikotes ?

Tes yang diujikan dalam psikotes sangat beragam. Anda dapat mempelajari gambaran singkat tentang masing-masing tes tersebut pada artikel berikut.

Jenis psikotes tersebut sangat banyak, manakah yang paling sering diujikan dalam psikotes penerimaan karyawan baru perusahaan swasta, BANK dan BUMN ?

jenis psikotes yang diujikan dalam penerimaan karyawan baru sangat bervariasi. Namun yang paling sering diujikan oleh perusahaan swasta maupun BUMN adalah Psikotes CFIT, IST, Kraeplin (tes Koran), Psikotes TKD (tes Kemampuan Dasar), yang dirangkum oleh Lembaga Psikologi Universitas Indonesia dalam suatu modul (Psikotes UI), wawancara, tes MBTI, tes enneagram, tes HTP, tes MAPP, tes skala kematangan, tes EPPS, tes Wartegg dan tes koran pauli. Namun demikian, jika anda memiliki waktu persiapan yang lebih, maka ada baiknya mempelajari pula jenis-jenis tes lain yang mungkin juga diujikan.



Apa tujuan dari tes Army Alpha ?

Tes Army Alpha bertujuan untuk mengukur tingkat kecerdasan, ketelitian dan konsentrasi seseorang.

APA tujuan dari tes IST Amthauer?

Tes IST Amthauer adalah salah satu tes IQ paling banyak digunakan untuk rekrutmen karyawan dan tes PTN. Hasilnya akurat dan lengkapnya bisa cek disini


Tes Baum (Tree Test) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes

Apa Tujuan dari psikotes DISC?


Cara skoring psikotes kepribadian DISC dengan Software


Apa tujuan dari tes DAP (Menggambar Orang)?

Tes DAP bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar orang yang dibuat oleh peserta tes


Apa tujuan dari tes Efektifitas Diri ?

Tes Efektifitas Diri bertujuan mengetahui seberapa efektif (cepat & tepat) seorang calon karyawan dalam melaksanakan tugas dan dalam menyelesaikan berbagai situasi sulit.

Apa tujuan dari tes Enneagram Personality ?

Tes Enneagram Personality bertujuan mengetahui tipe kepribadian seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu

Apa tujuan dari tes EPPS ?

Tes EPPS bertujuan mengetahui tipe-tipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu

Cara Mengisi jawaban,Skoring, Interpretasi, dan Mengkomunikasikan Hasil Tes EPPS


Apa tujuan dari HTP ?

Tes HTP (House Tree Person) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar rumah, gambar pohon dan gambar orang yang dibuat oleh peserta tes

Apa tujuan dari Tes Wawancara (Interview) ?

Tes Wawancara bertujuan mengetahui motivasi, karakter, kepribadian, dan profesionalisme calon karyawan dengan cara melakukan tanya jawab langsung bertatap muka.

Apa Tujuan dari Psikotes PAPI KOSTICK?

Skoring psikotes Kepribadian PAPI Kostick


Apa tujuan dari Tes MBTI ?

Tes MBTI bertujuan mengetahui tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya dengan menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.

Apa tujuan dari Tes Ketelitian ?

Tes Ketelitian bertujuan mengukur tingkat kecermatan atau ketelitian seseorang dalam mengolah data yang berupa angka, kata, atau kombinasi keduanya.

Apa tujuan dari Tes Kode & Ingatan ?

Tes Kode & Ingatan bertujuan mengukur tingkat ingatan seseorang untuk menyimpan data dalam memori otaknya

tujuan dari Tes Kuantitatif (Tes Angka/Numerik) ?

Tes Kuantitatif bertujuan mengetahui kemampuan calon karyawan dalam hal berhitung dan berpikir secara logis terstruktur

Apa tujuan dari Tes Logika Penalaran ?

Tes Logika adalah psikotes yang bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang berpikir sesuai nalar atau masuk akal

Apa tujuan dari Tes MAPP ?

Tes MAPP bertujuan mengukur pilihan kesukaan seseorang dalam berbagai hal terutama yang berkaitan erat dengan pekerjaan atau dunia kerja profesional.

Apa tujuan dari Tes Motivasi Kepemimpinan ?

Tes Motivasi Kepemimpinan adalah tes psikologi yang bertujuan mengukur besarnya motivasi, kehendak, atau keinginan seseorang untuk menjadi pemimpin di lingkungannya.

Apa tujuan dari Tes Koran Pauli Kraepelin ?

Tes Koran bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak individu, aspek emosi, aspek penyesuaian diri, dan aspek stabilitas diri dengan cara memintanya melakukan penghitungan angka-angka dalam deret yang panjang.

Apa tujuan dari Tes Skala Kematangan ?

Tes Skala Kematangan bertujuan mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak terhadap situasi tertentu.

Apa tujuan dari Tes Gambar (Spasial) ?

Tes Gambar adalah sebuah tes psikologi yang bertujuan mengukur kecerdasan seseorang dalam hal dimensi keruangan (space).


Apa tujuan dari Tes Kerjasama (Teamwork Test) ?

Tes kerjasama atau (teamwork test) adalah psikotes yang bertujuan mengukur kemampuan seseorang untuk bekerja dalam sebuah tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama.

Apa tujuan dari Tes Motivasi ?

Tes Motivasi adalah psikotes yang bertujuan untuk mengukur sumber-sumber motivasi seseorang, baik dalam karir maupun dalam kehidupannya.


Apa tujuan dari Tes Potensi Sukses ?

Tes Potensi Sukses bertujuan mendeteksi kecenderungan seseorang untuk menjadi pribadi yang sukses dan berhasil di masa depan.

Apa tujuan dari Tes Bahasa (Verbal) ?

Tes Verbal atau tes bahasa bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bidang intelejensi pemahaman, penguasaan dan penggunaan bahasa.


Tes WARTEGG bertujuan untuk mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh seseorang.


Bagaimana cara terbaik untuk dapat lulus Psikotes dan mendapatkan pekerjaan yang saya idamkan ?

Cara terbaik lulus psikotes adalah anda harus menguasai bentuk-bentuk soal psikotes yang sebenarnya. Dan melaksanakan tips-tips khusus dalam mengerjakan soal psikotes. 

Wednesday, 22 February 2017

Berbagi Pengalaman: Seleksi Psikotes dan Interview bank BCA

Hello, Jobseeker kali ini Admin akan berbagi cerita tentang pengalaman salah satu pembeli paket psikotes (Reno) ketika mengikuti seleksi perekrutan karyawan Bank di BCA. Cerita ini dikirim ke email admin seminggu yang lalu. Sebagai bentuk terima kasih atas sharing pengalamannya admin telah memberikan hadiah menarik untuk Reno
.

Sekedar informasi bahwa Reno(25 tahun,nama singkatan) merupakan lulusan Univ asal Jakarta dgn jurusan Sistem informasi, tahun lulus 2013. Reno sudah pernah bekerja sebagai IT Officer di salah satu start-up market place sebelumnya, kemudian mengirimkan lamaran pada bulan November 2016. 


Berikut cerita selengkapnya dari Reno. 

Ini gan saya akan mulai sharing pengalaman interview kemarin.

Pada bulan Januari 2017, saya dipanggil untuk melakukan interview oleh bank BCA tepatnya disalah satu gedung kawasan Slipi Kemanggisan (yang tinggal di jakarta rata-rata tahu gedung mana yang saya maksud), karena udah ngebet banget pindah kerja dengan semangatnya berangkat pagi hari naik transjakarta sekitar pukul 7.00 saya pun sudah tiba disana (disarankan tidak memakai kendaraan pribadi, karena parkirnya merepotkan dan masuk kawasan macet. Hari itu saya ijin gak masuk kerja ambil cuti seminggu sebelumnya.

Pemandangan dan pendapat dalam benak saya yaitu kondisi gedungnya cukup bagus, yahh walaupun lokasinya rawan macet. Untung dekat dengan halte transjakarta.

Oke saya langsung ke receptionist untuk menukarkan identitas diri  dengan kartu masuk.. saat itu antriannya cukup panjang karena pada hari itu ada seratusan orang yang ikut tes. Ingat jika anda menerima email panggilan wawancara sebelumnya jangan lupa di print kartu undangannya sebagai bukti ketika mendaftar di resepsionis, bawa juga CV, alat tulis lengkap serta pas foto sesuai ukuran.

Sesampai dikantor ternyata ada 40an orang yang sudah menunggu untuk melakukan psikotes dan interview. Saya dan teman-teman pelamar cukup lama juga menunggunya, akhirnya kami semua masuk dalam suatu ruangan lalu mengisi form pelamar kemudian mengumpulkan berkas yang disebutkan sebelumnya dalam email.

HRD kemudian menjelaskan sekilas tentang sejarah perusahaan, lalu deskripsi pekerjaan serta kriteria karyawan yang dibutuhkan. Kemudian selanjutnya mereka menjelaskan sekilas tentang petunjuk mengerjakan soal kemudian
 lembaran soal psikotes mulai dibagikan hehe.

soal" psikotes yang diberikan cukup umum seperti perusahaan" lainnya yaitu
1. Deret angka, Padanan kata, Kubus, soal logika, kemampuan dasar (TKD)
2. CFIT (yang berupa pemilihan gambar dan pola) Penting!
3. tes menggambar pohon, wartegg
4. Tes Kraeplin (tes koran) penting!
5. Soal Teori seputar IT 
6. lalu diminta menguraiankan pengetahuan tentang perusahaan (dlm bhs Inggris)

dari ke 6 tes tersebut, nomor 1 - 4 bisa dengan mudah dikerjakan (thanks to agan yang soal-soalnya mantab!) paling yang agak sulit untuk dikerjakan adalah pertanyaan tentang IT dan bahasa Inggris. jujur karena sudah 2 tahun lebih lulus banyak ilmu teoritis bidang IT ane udah lupa, maklum kerjaan sekarang lebih ke praktek dan fokus di market place. Sedangkan uraian bahasa Inggris dijawab sebisanya saja, terus terang saya tidak begitu pandai mengarang indah haha.

Walaupun dikatakan soal teori bidang IT, ternyata sulit juga kalau kita tidak ada persiapan untuk menghadapi soal-soal tersebut, setelah itu kami pun disuruh menunggu hasil tes untuk kemudian di umumkan peserta yang lulus pada jam 12 siang Bagi yang lulus akan langsung lanjut untuk interview.
Ternyata dari total 102 orang yang ikut tes ternyata hanya 22 orang yang maju ketahap Interview!!! (ketat seleksinya). Bagi yang lolos langsung mendapat nomor urut interview.


Sebelum giliran saya Interview ternyata waktu telah menunjukkan saatnya makan siang, dalam hati "wah bisa sampai sore ini". Karena tidak diberikan makan siang oleh kantor, terpaksa harus mencari makan sendiri (pingin makan gratisan). Saya pun bertanya sama resepsionis dimana kantin berada, yaitu di basement.

Sesampai disana banyak berbagai macam makanan yang ditawarkan dan harganya pun tidak terlalu mahal mengingat kantin perkantoran jakarta mahal". Oh iya, harga makanan berkisar antara 15-30rb, kalau engga pakai daging kalian bisa mendapatkan harga dibawah 15rb hahhaha..


Selesai makan, sekitar pukul 1.30 siang interview kembali dilanjutkan. Hrd memanggil nama saya, saat itu lumayan deg deg-an. Mulai deh pertanyaan" secara garis besar (seingat saya) yaitu
1. Deskripsi diri, kekurangan dan kelebihan saya (khusus ini disuruh bhs inggris)
2. Mengapa tertarik memilih job tersebut
3. Apa yang kita ketahui tentang posisi yang kita lamar
4. Uraian singkat tentang pengalaman kerja dan tanggung jawab dipekerjaan sebelumnya
5. Arti kejujuran dan independensi 

Interview HRD sepertinya lancar-lancar saja. Lanjut, setelah interview HRD saya pun diinformasikan bahwa akan hasilnya akan diumumkan seminggu kedepan. 

Pas di awal Februari saya diemail untuk Interview tahap 2 dengan user, kali ini interviewnya sudah ada jam yang diatur, sehingga cukup datang 1 jam sebelum jadwal.

Berdasarkan pengalaman saya secara garis besar user benar" bertanya tentang pengetahuan kita bidang IT dan Digital Banking, dan kita diminta memberikan solusi untuk case problem bidang IT yang disebutkan user, deg deg-an mulai muncul kembaliDisini mental dan pengetahuan kita benar-benar di uji mengenai cara dan sikap menjawab juga sangat penting, jangan terburu-buru menjawab dan usahakan tidak gugup. Usahakan pembicaraan menjadi dua arah, jadi tidak kaku dan tegang.

Akhirnya selesai juga interview user, dan disuruh menunggu satu-dua minggu untuk pengumuman tahap selanjutnya, yaitu medical check up. Saran saya rajin olah raga supaya badan tetap sehat dan hindari rokok sebisa mungkin.

TIPS melewati Psikotes dan Interview berdasarkan pengalaman saya:
  1. Jangan fokus pada soal-soal yang sulit kita kerjakan, karena kita diberikan waktu yang sangat singkat.
  2.  Agar otak kita terbiasa menghadapi soal-soal psikotes, maka tidak salahnya meluangkan waktu untuk mempelajari soal-soal psikotes, thanks to agan psikotes untuk soal-soalnya, banyak soal yang saya temukan sama persis dengan yang agan kirim di email (sekitar 80-90%). Pastikan jika melamar pekerjaan yang berkaitan dengan Matematika, IT atau Akuntansi anda harus latihan mengerjakan tes Kraeplin (tes koran) ini tes yang pasti akan anda hadapi
  3.  Pelajari ilmu dasar dari posisi yang kita lamar (Faktor ini sangat membantu lho diterima atau tidaknya kita).
  4. Latihan menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris adalah hal wajib jika anda melamar ke perusahaan berskala besar. Terutama dalam hal Grammar dan spelling!
  5. Cari tahu secara garis besar profile perusahaan dan job description yang kita lamar (tentu sangat aneh dan memalukan apabila  tidak mengetahui tentang perusahan yang kita dilamar, contohnya bergerak dibidang apa?, apa tanggung jawab dan tugas kita pada posisi tsb?,dll). Dari pengalaman ada kok pelamar yang engga tahu apa-apa dan bahkan engga bawa CV sama sekali !!
  6. Tetap Fokus dan Tenang saat interview. Berdasarkan pengalaman, saya saat itu gugup jadi dikasih pertanyaan malah bingung maksud pertanyannya dan lewat begitu saja karena engga konsen. 
  7. Deskripsikan bahwa kita sangat interest terhadap posisi yang kita lamar.
  8. Tidur yang cukup, membantu kita dalam interview dan psikotes lho !!!, ini biar lebih relx dan tidak gugup
Demikian sharing pengalaman saya semoga bermanfaat

Bacaan Lain
Soal dan Kunci Jawaban Psikotes UI-IST
Soal dan Kunci Jawaban Psikotes BLIT
Cara Menghadapi Psikotes
Psikotes untuk Masuk BUMN dan PNS
Soal Psikotes Bank BRI, MANDIRI, BNI, BTN
Kunci Jawaban Tes Kemampuan Verbal
Rahasia dibalik tes Menggambar Pohon, Orang dan Wartegg



Dengan paket psikotes kami anda tidak perlu lagi sampai repot mencari guru les privat atau Private Tutor untuk belajar tes masuk kerja dan tes CPNS.